BLORA TERKENAL dahulu sebagai daerah
basis P.K.I. Bahkan setelah P.K.I. hantjur (berhubung dengan G. 30. S.nja),
daerah Blora digunakan oleh sisa2 P.K.I. sebagai tempat untuk menjusun kembali
kekuatannya. Ingat sadja kepada pristiwa penggrebekan padepokan mBah Suro
disitihinggil Blora belum lama berselang.
Tapi djustru didaerah basis P.K.I.
inilah untuk pertama kali Tjabang Nahdlatul Ulama didirikan di Indonesia ini.
Bukan maksud kita untuk menondjolkan,
tetapi demi penghargaan kita terhadap keberanian sponsornja, maka kita
kemukakan tulisan ini.
Didirikan didesa Kidangan Djepon
Kita akan menjebrangi rel kereta api
jang memandjang ditepian djalan beraspal itu. Kemudian akan kita dapatkan
sebuah langgar ketcil, madrasah dan rumah tua. Kesemuanja terbuat dari papan.
Kesan kita ketika memasuki komplek ini adalah, bahwa kita merasakan adanja
suatu ketenangan.
Nah ditemapat jang kita kemukakan
diatas itulah mula bukanja didirikan tjabang Nahdlatul Ulama’ untuk jang
pertama kali di Indonesia. Desanja ketjil sadja, Kidangan termasuk Ketjamatan
Djepon Blora. Tapi meski desa ketjil, ia memiliki nilai2 histori jang
sedemikian besar bagi perkembangan Nahdlatul Ulama’ di Indonesia ini.
Adapun susunan pengurus Tjabang Nahdlatul Ulama jang pertama tersebut
adalah sebagai berikut: Ketua almukarrom K. Maksum, Sekretaris Sudjak
(Pensiunan komandan Polisi), Bendahara Tjipto, Pembantu Chasan Hardjo sebagai
Sjurijah; K. Muntaha, K. Muzajin, H. Zaenuri dan K. Tamzis
Peresmian jang sangat meriah
Rupanja pendirian Tjabang Nahdlatul
Ulama untuk jang pertama kali itu (tahun 1927) dapat perhatian besar dari umat
Islam. Karena ternjata ketika diadakan upatjara peresmian, ber-ribu2 ummat
Islam ber-bondong2 membandjirinja. Upatjara peresmian tersebut sampai2 seperti
rapat besar (rapat umum). Hadir dalam penjelenggaraan tersebut antara lain
Almukarom K.H. Wahab Hasbullah, K.H. Asjhary dan K.H. Abdullah Ubaid.
Ketika itu Pemerintah Belanda masih
bertjokol di Indonesia. Karena itu sedikit banjak usaha2 jang didjalankan oleh
Tjabang Nahdlatul Ulama jang pertama tersebut mendapat pula berbagai rintangan,
Alm. K. Maksum sendiri pernah ditangkap oleh Belanda.
Adapun usaha jang didjalankan ketika itu adalah mendirikan djama’ah di
desa2 jang belum ada masdjidnja. Dan djika kita pergi kedaerah Blora, maka kita
akan mendjumpai beberapa masdjid dan madrasah jang merupakan peninggalan djerih
pajah perdjuangannja, antra lain: Masdjid Brumbung, Masdjid Kidangan, Masdjid
Pule dagel, Masdjid Tempel, dan sebagainja Peninggalan berupa madrasah antra
lain: Madrasah Ibtidaljah Kidangan, Madrasah Ibtidaljah Djetis Blora dan
sebagainja.
Disamping itu dalam bidang Da’wah
Islamijah, diselenggarakan pengadjian2 keliling dari desa kedesa jang sampai
sekarang masih berdjalan. Handja sadja untuk Desa Bogordjo jang dulu dipimpin
oleh Almarhum K. Tamzis, pengadjian jang diselenggarakan tiap2 hari senin
setjara bergilir dari rumah kerumah dilarang oleh sementara oknum Pediabat
setempat.
Pada Tahun 1930 dipindah ke Blora Nahdlatul Ulama’ pertama jang
berkedudukan didesa ketjil itu 3 tahun kemudian (jaitu Th. 1930 diadakan
penjempurnaan. Disamping itu kedudukannjapun dikota Blora. Adapun susunan
Pengurusanja sebagai berikut: Ketua Umum: Alm. K. Maksum, Wakil Ketua Umum: H.
Asjhary. Sekretaris: (tak diketahui) dan Bendahara: H. Busjro dan H. Sujuti.
Nahdlatul Ulama’ jang dirintis
pertama kali oleh Alm. K. Maksum itulah jang sampai sekarang masih berdiri
sebagai Partai Nahdlatul Ulama’ Blora. (Sekarang Tjabang)
Demikian uraian singkat tentang
berdirinja Tjabang Nahdlatul Ulama’ jang pertama kali di Indonesia. Uaraian ini
kita maksudkan sebagai penghargaan atas perdjuangan para Alim Ulama’ jang
diantranja banjak jang telah wafat mendahului kita. Semoa Allah SWT.
Melimpahkan kasih sanjangja. Amin ja robbal ‘alamin. (L.S.)***
Dari berita “ LINO ) edisi awal mei
1971.
LINO (Lailatul Idjtima’ nahdlatoel
oelama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar